0

Khasiat Beras Merah Bagi Kesehatan

Kebiasaan mengkonsumsi beras putih rupanya berdampak pada minimnya ketertarikan jenis beras lain. Padahal, secara genetis beras terbagi menjadi beberapa jenis, seperti beras putih, beras merah, beras hitam dan beras ketan, dan setiap jenis beras mengandung manfaat yang tak terduga. Berikut ini adalah beberapa manfaat beras merah yang mungkin dapat menjadi referensi bagi Anda untuk mempertimbangkan variasi makanan pokok selain beras putih:
  1. Beras merah dapat membuat kulit lebih halus serta mengatasi alergi.
  2. Beras merah dapat mencegah maupun mengatasi berbagai penyakit degeneratif seperti Diabetes militus, hipertensi, asma, lever, dll.
  3. Beras merah memiliki kandungan serat yang tinggi sehingga dapat mengatasi gangguan pencernaan, sembelit, perut kembung, serta menurunkan kadar kolesterol darah.
  4. Beras merah mampu meningkatkan stamina, memperkuat tubuh, dan mengatasi cepat lelah.
  5. Beras merah memiliki kandungan vitamin B yang tinggi yang bermanfaat mencegah penyakit beri-beri, sakit pinggang, reumatik, ataupun kesemutan.

Hasil riset yang dipresentasikan pada Experimental Biology annual conference yang berlangsung 24-28 Apri di Anaheim, California, AS mengungkapkan dua jenis beras seperti beras merah dan setengah-giling bisa mengurangi risiko penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. Peneliti juga melaporkan beras merah ternyata jauh lebih baik ketimbang beras putih saat melindungi tubuh dari tekanan darah tinggi dan arterosklerosis (pengerasan pembuluh darah). "Penelitian kami menunjukkan adanya potensi dari beras yang mungkin menjadi titik awal yang baik untuk mencari obat preventif untuk penyakit kardiovaskuler," kata peneliti Satoru Eguci, profesor fisiologi di Temple University School of Medicine di Philadelphia, AS., Selasa (27/4). Sebelumnya, Eguci dan kolega mengatakan penelitian mereka mencatat kandungan beras merah mampu melawan protein yang dikenal sebagai angiotensin II yang memberikan kontribusi untuk tekanan darah tinggi dan penyumbatan arteri. Kandungan tersebut berada pada lapisan beras terkelupas ketika beras merah diubah menjadi beras putih. Namun, lapisan itu bisa dipertahankan bila digiling menggunakan alat tradisional seperti yang dilakukan masyarakat Jepang.

Dalam beberapa literatur dikatakan, unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah fosfor (243 mg per 100 gr bahan) dan selenium. Selenium merupakan elemen kelumit (trace element) yang merupakan bagian esensial dari enzim glutation peroksidase. Enzim ini berperan sebagai katalisator dalam pemecahan peroksida menjadi ikatan yang tidak bersifat toksik.

Peroksida dapat berubah menjadi radikal bebas yang mampu mengoksidasi asam lemak tidak jenuh dalam membran sel hingga merusak membran tersebut, menyebabkan kanker, dan penyakit degeneratif lainnya. Karena kemampuannya itulah banyak pakar mengatakan beras merah mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.

Selain itu, kata Samuel, beras merah mempunyai kandungan serat lebih tinggi dibandingkan beras putih. Manfaat dari serat tersebut di antaranya untuk mengganggu penyerapan gula dalam karbohidrat, serta mengganggu penyerapan lemak yang masuk bersama makanan sehingga akan lebih menyehatkan.
Nasi merah baik untuk penderita diabetes karena memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih. Hal ini dikarenakan kandungan seratnya yang tinggi. Beras biasa mengalami proses penggilingan yang menyebabkan hilangnya sebagian besar serat serta vitamin dan mineral. Padahal, serat dapat memperlambat masuknya glukosa ke dalam darah. Karena kandungan seratnya yang tinggi itulah nasi merah tidak meningkatkan gula darah secara drastis (Arch Intern Med 2010; 170 (11): 961-969). Selain unggul dalam kandungan serat, nasi merah pun memiliki kandungan vitamin dan mineral yang lebih tinggi dibandingkan nasi putih. Sebagai contoh, beras merah kaya akan vitamin B, magnesium, dan zat besi yang diperlukan tubuh (USDA Nutrient Database 2010).



Sumber Bacaan :
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/10/04/28/113282-begitu-dahsyat-khasiat-beras-merah
Arch Intern Med, 2010; 170 (11): 961-969.
USDA Nutrient Database, 2010

0 komentar:

Posting Komentar

Back to Top